Senin, 16 Desember 2013

ilmu sejarah


BAB II
PEMBAHASAN


A.     Definisi Ilmu Sejarah
Perlu ditegaskan bahwa pengertian “ilmu sejarah” berbeda dengan “pengertian sejarah”. Apabila kita dengar secara sekilas, perkataan “ilmu sejarah” sering disamaartikan dengan “pengertian sejarah”.
            Untuk menghindari kesalahan arti tersebut, maka perlu adanya definisi antara keduanya.
-          Ilmu sejarah merupakan ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Sedangkan,
-          Sejarah adalah rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia.
Dalam mengkaji sejarah, sejarawan tidak dapat bersitegang untuk bekerja sendirian, dan hanya berkubang dalam ilmu sejarah semata. Sejarawan tidak dapat demikian saja mengabaikan hubungan dan bantuan dari ilmu-ilmu lainnya yang koheren dengan pokok studi atau pokok kajiannya. Dalam hal ini sejarawan tidak bekerja sendirian, dan sejumlah ilmu dapat memberikan bantuan. Ilmu-ilmu bantu yang merupakan pendukung sejarah disebut auxiliary science. Penggunaan ilmu-ilmu bantu ini tergantung pada pokok-pokok atau periode sejarah yang dipelajari.[1] Jadi ilmu bantu sejarah ini menjadi suatu ilmu yang dapat membantu memhubungkan pokok-pokok studi yang ada di dalam ilmu sejarah.
B.     Macam-macam ilmu bantu sejarah
1.      Paleontologi.
Paleontology adalah ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk kehidupan purba yang pernah ada di muka bumi, terutama fosil-fosil. Kajian paleontology erat hubungannya dengan biologi, fisika, botani (tumbuh-tumbuhan), dan zoologi (hewan). Bagi ilmu sejarah, paleontologi merupakan periode prasejarah dalam arti luas, yakni ketika manusia dianggap belum ada di muka bumi. Bantuannya bagi sejarah ialah kajian ini dapat menunjukkan secara hipotetis pada lapisan geologi mana atau kira-kira kapan manusia mulai ada dalam evolusi geologi. Di Indonesia fosil-fosil binatang purba itu gajah, kerbau, badak., dalam ukuran raksasa yang ditemukan dilembah sangiran pacitan, Jawa Timur. Fosil dinosaurus, stegosaurus dapat ditemukan di Benua seperti, Afrika, Asia, Eropa, Amerika, dan Australia.[2]
2.      Paleoantropologi
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari fosil-fosil binatang dan tumbuh-tumbuhan, maka peleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia-manusia purba. Objek yang dipelajari ialah fosil-fosil manusia purba.
3.      Arkeologi
Arkeologi adalah kajian ilmiah, mula-mula mengenai hasil kebudayaan prasejarah dengan cara penggalian atau exskavasi dan pemerian atau deskripsi sisa-sisa peninggalan prasejarah tersebut. Kemudian dikaji juga hasil-hasil kebudayaan atau peninggalan manusia serta memasuki periode sejarah yang ditemukan melalui exskavasi-exskavasi di situs-situs arkeologi yaitu tempat-tempat yang dianggap menyimpan bukti-bukti arkeologis.
Bukti-bukti arkeologi itu dapat dibagi atas tiga kelompok :
a)      Artefak
Artefak ialah semua benda yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk dipergunakan bagi segala kepentingan manusia sendiri. Benda-benda ini dapat dipindah-pindahkan tanpa merusak bentuknya seperti tembikar, ujung panah, kampak batu, manic-manik, dan benda-benda dari logam.
b)      Bekas tempat pemukiman yang berupa bangunan-bangunan yang sukar dipindah-pindahkan. Yang termasuk dalam kelompok ini misalnya kota-kota lama, rumah atau gedung tua, makam, saluran irigasi, candi, masjid-masjid lama, benteng-benteng kuno.
c)      Ekofak
Ekofak yaitu objek alamiah yang tertimbun bersama dengan arefak dan bekas-bekas pemukiman seperi sisa-sisa makanan kulit kerang tulang-tulang binatang buruan, tanaman-tanaman budidaya.
Arkeologis ini penting sebagai ilmu bantu sejarah karena dari penilitian-penelitian ilmiah yang dilakukan dapat memberikan informasi tentang dimana, bilamana, bagaimana kebudayaan atau suatu peradaban yang tinggi biasa tumbuh berkembang dan akhirnya runtuh.
4.      Paleografi
Paleografi adalah kajian tentang tulisan-tullisan kuno, termasuk ilmu membaca, menentukan waktu (tanggal), dan menganlilis tulisan-tulisan kuno yang ditulis di atas papyrus, tablet-tablet tanah liat, tembikar, kayu, perkamen atau velum, kertas, daun lontar.

5.      Epigrafi
Epigrafi adalah pengetahuan mengenai cara membaca, menentukan tanggal atau waktu, dan menganalisis tulisan atau inskripsi kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama seperti batu, logam, atau gading. Inskripsi atau prasasti itu dimaksudkan untuk memberikan informasi, atau catatan mengenai kejadian-kejadian penting. Kajian atas prasasti merupakan satu-satunya sumber informasi pertama atau pengetahuan tentang masa-masa awal sejarah.
6.      Ikonografi
Ikonografi adalah ilmu tentang arca-arca atau patung-patung kuno dari zaman prasejarah dan atau sejarah. Arca-arca atau patung-patung ini dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari bangunan-bangunan keagamaan seperti, kuil, gereja, atau candi.
7.      Numismatik
Numismatic ialah ilmu yang mempelajari mata uang ( coin), asal-usul, teknik pembuatan, sejarah, metologi, dan seninya. Pada bangsa-bangsa yang masih primitive (masih tingkat prasejarah) tidak jarang mereka memakai benda-benda seperti kulit kerang sebagai alat penukar. Dewasa ini sebagian besar negara-negara di dunia, membuat mata uangnya dari bahan kertas.
8.      Ilmu keramik.
Keramik adalah nama umum untuk tembikar cina (china), dan porselin. Pengetahuan tentang keramik merupakan ilmu bantu sejarah dan kesenian yang penting. Hasil kajian tentang ebnda-benda ini merupakan bahan penting untuk penyusunan sejarah, baik untuk periode prasejarah maupu periode sejarah. Dari kajian-kajian tentang keramik maka dapat diketahui tentang ancer-ancer waktu, pemilik atau pendukung budaya pemakaian keramik, lalu lintas perdagangan dan interaksi antar daerah atau bangsa. Tembikar adalah sebutan umum untuk semua alat-alat dapur yang terbuat dari tanah liat yang terbakar, misalnya belanga, periuk, piring, dan kendi.
9.      Genealogi
Genealogi adalah pengetahuan mengenai asal-usul nenek moyang atau keturunan keluarga seseorang atau orang-orang. Dahulu kaisar-kaisar, raja-raja, atau orang-orang terkemuka biasa membuat pohon-pohon silsilah (family tree) untuk menunjukkan asal-usul leluhurnya. Penulisan sejarah keluarga (family history) umumnya menggunakan genealogi sebagai dasarnya.
10.  Filologi
Filologi adalah ilmu yang mempelajari naskah-naskah kuno. Naskah-naskah itu ditulis dalam bahsa-bahsa kuno, sunda kuno, atau melayu. Naskah-naskah itu ada yang penting untuk sejarah Indonesia pada umumnya tapi adapula untuk sejarah local khususnya. Contoh Negara kertagama, pararaton, kidungsundayana, babad tanah jawi, carita para hiyangan, hikayat raja-raja pasai, dan sejarah melayu.
11.  Etnografi
Etnografi adalah kajian yang memberikan diskripsi dan analisis tentang kebudayaan suatu masyarakat atau kelompok suku bangsa (etnik group) terbentuk. Uaraian rinci mengenai seluruh unsure kebudayaan kelompok mesyarakat atau suku itu seperti bahasa, mata pencaharian, system pengetahuan, tehnologi, organisasi social, kesenian, dan religinya. Pengetahuan etnografi timbul pada abad ke XVI ketika orang-orang Eropa menaruh perhatian kepada Afrika, Asia, Amerika, Australia, Oceania.
12.  Ilmu-ilmu social
Dalam perkembangan ilmu sejarah ilmu-ilmu social seperti sosiologi, psikologi, antropologi, politikologi, ekonomi, menjadi ilmu-ilmu bantu sejarah. Konsep-konsep dari ilmu-ilmu social membantu atau menjadi alat (tools) untuk kajian sejarah yang analitis kritis serta ilmiah.
13.  Bahasa
Pengetahuan sejarawan tentang bahasa daerah atau bahasa asing sangat diperlukan dalam melakukan penelitian dan penulisan sejarah karena menyangkut topic atau subjek yang dipilihnya. Pengetahuan itu tidak perlu harus menjadiakannya ahli, tetapi minimal ia dapat mengerti apa yang ditulis.
14.  Computer atau internet
Sejak pertengahan kedua abad ke XX dan akan terus berlanjut, peranan computer atau internet juga penting dalam penelitian dan penulisan sejarah. Untuk sejarah kontemporer kita bisa mendapat banyak bahan dengan cara men”download” dari internet ke harddisk computer. Tidak jarang kita juga bisa mendapatkan bahan-bahan untuk sejarah lama atau klasik.






[1] Helius Sjamsuddin, Metodologi Sejarah, hal 240
[2] Ibid hal 241-24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar